Tempat Bekam Surabaya | Pondok Bekam Indonesia

Written By Pondok Bekam Indonesia on Senin, 04 Februari 2013 | 00.26


Tempat Alamat Kursus Bekam
Surabaya Sidoarjo Gresik Mojokerto Madura Bali

BAGAI MANA MEMAHAMI BEKAM
[Sebuah Pengantar dari Editor ]
Bagian Ketiga dari Empat
Pagian Pertama
Bagian Kedua
Bagian Keempat
PENTING : Cara membaca artikel ini : LEWATI semua kata yang diberi warna, karena kata-kata tersebut merupakan kata kunci pencarian yang disisipkan


Tempat Alamat Kursus Bekam Surabaya | Pondok Bekam Indonesia | Menurut kedokteran tradisional, bahwa di bawah kulit, otot, maupun fascia terdapat suatu poin atau titik yang mempunyai sifat istimewa. Antara poin satu dengan poin lainnya saling berhubungan membujur dan melintang membentuk jaringan-jaringan atau jala. Jala ini dapat disamakan dengan meridian atau habl.| Tempat Klinik Bekam Surabaya Sidoarjo | Pondok Bekam Indonesia

Tempat Alamat Klinik Kursus Bekam Pasuruan Madura Bangil Gresik Sidoarjo Bekam Wanita Perempuan | Pondok Bekam Indonesia |  Dengan adanya jala ini, maka terdapat hubungan yang erat antara bagian tubuh sebelah atas dengan sebelah bawah, antara bagian dalam dengan bagian luar, antara bagian kiri tubuh dengan bagian kanan, antara organ-organ tubuh dengan jaringan bawah kulit, antara organ satu dengan organ lainnya, antara organ dengan tangan dan kaki. Antara organ padat dengan organ berongga, dan lain sebagainya, sehingga membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan dan dapat bereaksi secara serentak.

Kelainnan yang terjadi pada satu poin ini dapat ditularkan dan mempengaruhi poin lainnya. Teori ini dapat menjelaskan bahwa orang yang sakit matanya tidak perlu dibekam pada matanya, namun dapat dibekam didaerah kepala atau sekitar tengkuknya. Atau seseorang yang mengalami gangguan pada saluran pencernaannya dapat terlihat gambaran penyakit pada lidahnya. Sehingga untuk mengobati pencernaannya dapat dibekam pada titik poin pencernaan maupun lidahnya, dan sebaliknya untuk mengobati penyakit pada lidah dapat di bekam di poin saluran pencernaannya.

Dunia kedoktern modern nampaknya tertarik dengan fonomena yang dalam buku ini di sebut mu’jizat medis. Merekapun melakukan penelitian untuk membuktikan kebenaran pengobatan diatas. Poin istimewa diatas setelah dilakukan penelitian ternyata merupakan motor points pada perlekatan neuromuskular (neuromusculat attachments) yang mengandung banyak mitokondria, kaya pembuluh darah, mengandung mioglobin tinggi, sebagian besar selnya menggunakan metabolesme oksidatif, dan lebih banyak mengandung cell mast, kelenjar limfe, kapilr venula, bundle dan fleksus saraf serta ujung saraf akhir dibanding dengan daerah yang bukan poin istimewa.

Rumah Bekam Surabaya salah satu Support System Pondok Bekam Indonesia di Surabaya | Mereka membuktikan bahwa apabila dilakukan pembekaman pada satu poin, maka di kulit (kutis) dan jaringan bawah kulit (subkutis), fascia dan ototnya akan terjadi kerusakan dari mast cell dan lain-lain. Akibat kerusakkan ini akan dilepaskan beberapa zat seperti sorotonin, histamin, bradikinin, slow reacting subtance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriola, serta flare reaction pada daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi ditempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadi perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah.  Akibatnya terjadi efek relaksasi atau pelemasan otot-otot yang kaku serta akibat dari vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan dara secara stabil. Yang terpenting adalah dilepaskannya Corticotrophin releasing factor [CRF], serta releasing factor lainnya oleh adenohiphofise. CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, korticotrophin, dan corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel.
Sedangkan golongan histamin yang ditimbulkannya mempunyai manfaat dalam proses reparasi atau perbaikan sel dan jaringan yang rusak, serta memacu pembentukan retikulo endothelial cell  yang akan meningkatkan daya resistensi atau data tahan dan imunitas – kekebalan- tubuh. Sistem imun ini terjadi melalui pembentukan interleukin dari cell karena faktor neural, peningkatan jumlah sel T karena peningkatan set-enkephalin dan endorphin yang merupakan mediator antara susunan saraf pusat dan sistem imun, serta kelenjar pituitary dan hypothalamus anterior yang memproduksi CRF.

bersambung ke bagian Keempat
Blog, Updated at: 00.26